Azzam tak peduli. Ia merasa lelah dan mengantuk. Terhempas di aspal membuat tubuhnya terasa sakit. Apalagi lukanya terus berdenyut. Terasa panas dan perih. Andai bisa, besok Azzam mau libur ke kantor. Tidak enak juga pergi ke kantor dalam keadaan terluka begini. Apalagi ia tidak bisa memakai celana panjang. Karena akan bergesekan dengan luka di lututnya. Tapi ia tidak mungkin libur ke kantor. Karena Naura juga belum bisa pergi ke kantor. Berada di hotel saja bersama Naura akan membuat mereka berkonflik. Karena Naura masih haid dan labilnya luar biasa. Mungkin karena sebelumnya belum pernah memiliki teman dekat yang bisa diomeli saat labil. Jadi sekarang saat ada dirinya menemani dirinya yang jadi sasaran labil Naura.
Azzam belum bisa tidur meski matanya terpejam. Televisi masih menyala.
