Tangan Yang Dingin

1536 Words

Tanganku masih bergetar ketakutan ketika Kak Dean menggandengku untuk segera keluar dari bioskop setelah beberapa menit lalu film usai. Aku bahkan masih merasa ketakutan, takut jika tiba-tiba ada orang yang berada di belakangku dan menusukkan obeng atau paku ke bagian tubuhku. Astaga, film itu membuat aku terus berhalusinasi. “Hei, tanganmu dingin sekali? Kamu kedinginan sejak tadi??” Tanya Kak Dean. Aku mengerjapkan mataku. Baiklah Keana! Ini bukan saat yang tepat untuk merasa ketakutan. Ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Ini salah satu cara untuk bisa terlepas dari semua ini. Membuat mereka semua mengingat jika aku adalah keluarga. Yaa, hanya itu satu-satunya cara yang bisa aku lakukan tanpa mengubah sesuatu yang sudah ada. Jika aku melapor pada polisi, bukankah aku akan kehilang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD