bc

KEANA

book_age18+
538
FOLLOW
3.7K
READ
murder
dark
family
drama
tragedy
twisted
mystery
scary
cruel
surrender
like
intro-logo
Blurb

"Kamu membunuhnya??" Tanya polisi itu sambil menatapku terkejut.

Oh tidak.. Kenapa harus terkejut? Bukankah sejak awal tujuan interogasi ini adalah untuk mengetahui semua itu??

Tapi sayangnya, tidak ada yang bisa diubahkan.

"Keana Larasati, kamu membunuh keluargamu sendiri??" Kembali terdengar pertanyaan itu.

Aku tersenyum singkat. Well, mereka bukan keluargaku.

Huh, andai mereka tahu jika aku terancam dibunuh kalau tidak mengambil tindakan lebih cepat.

Andai saja.. Yaa, begitulah. Aku hanya bisa berandai-andai saja.

Kenyataanya mereka tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan. Jadi.. Karena ini yang mereka lihat, aku hanya bisa mengakui semuanya, bukan?

"yaa, aku membunuh mereka" Jawabku dengan lantang.

Dia menatapku dengan pandangan frustasi. Sial! Aku tidak menyukai tatapannya.

"kamu membunuh keluargamu sendiri??" Tanyanya lagi.

"iyaa.. Lebih tepatnya, aku merencanakan pembunuhan sadis untuk mereka. Dan rencana itu telah berhasil kulakukan"

***

"Jagalah ucapanmu sebelum seseorang memotong lidahmu"

~Adriana Keana Larasati~

chap-preview
Free preview
Prolog
  Aku menatap mata itu. Memancarkan cahaya ketakutan ketika pisau kecil berjalan di sekitar wajahnya. Membelai pipi dan hidungnya dengan gerakan seringan debu. Sayangnya, bukan malah tersenyum, belaian kali ini malah membuat dia menatapku semakin takut. aku jelas tahu apa arti tatapan ini, sudah banyak mata yang menatapku seperti ini. Tapi aku sungguh malas untuk menanggapi setiap teriakan ketakutan itu. Oh ayolah, siapa yang tidak ketakutan di situasi semacam ini?   Ada pisau tepat di depan matanya..  mata ini sudah melihat banyak kejahatan jadi, Clup!  Aku menusuk mata itu. Membiarkan darah terus turun membasahi wajahnya. Membelai seluruh kulitnya. Membiarkan tetesan darah terus jatuh hingga membasahi lantai kamarku. Oh ayolah, mulutnya terlalu berisik. Aku tidak suka orang yang cerewet seperti ingin memilih bagaimana cara dia mati. Dia ada di depanku, berada di genggamanku, jadi.. siapa yang akan menolongnya? Tanganku membelai turun searah dengan aliran darah. mulutnya sudah kututup dengan kain tapi dia masih terus berteriak. Baiklah, aku suka orang yang pantang menyerah. Tapi sayangnya dia membuat aku merasa tidak nyaman. Teriakan kesakitan itu malah membuat hatiku jadi sebal. dia berisik! Jadi, tanpa aba-aba aku menusukkan pisau tepat ke mulutnya. Membiarkan darah kembali mengalir lewat bibirnya. Salah sendiri dia punya mulut lebar! Aku paling tidak suka dengan suara berisik. Mereka menggangguku! Tapi ketika melihat darah mengalir semakin deras, suasana hatiku jadi sedikit membaik. biarkan saja darah ini menetes di lantai, aku bisa membersihkan kekacauan ini besok. Aku tidak perlu banyak berpikir karena aroma darah saat ini membuat aku merasa melayang. seperti mabuk! Ah, aroma ini yang paling menyenangkan!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mas DokterKu

read
240.0K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
202.8K
bc

Hurt

read
1.1M
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
478.6K
bc

See Me!!

read
88.2K
bc

Mafia and Me

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook