Siera

1277 Words

Aku berjalan di lorong sekolah dengan tatapan penasaran yang terus menerus mengikutiku sejak pertama kali kakiku melangkah di gerbang depan. Beberapa orang yang tidak aku kenal, bahkan tidak pernah aku ingat wajahnya, mereka menyapaku sambil tersenyum seakan kami adalah teman dekat yang dipisahkan selama bertahun-tahun. Oh, sungguh tidak berguna! Aku tahu mereka melakukan ini karena baru tahu siapa diriku. Betapa berpengaruhnya keluargaku dan.. satu hal yang paling aku percaya hingga saat ini karena kebanyakan yang bersikap aneh adalah para murid perempuan. Mereka terang-terangan menyapaku dan menunjukkan perhatian. Kalau tidak salah mereka pasti melihat Kak Vero kemarin. Oh, bagaimanapun aku tidak buta sehingga menolak mengatakan jika Kakakku itu sangat rupawan. Aku bahkan tidak perna

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD