Welcome to hell Aku menyipitkan mata. Mencoba untuk memperjelas tulisan yang sudah memudar karena terkena darah. Tapi, memang itulah yang tertulis di sana. Tunggu dulu, apa maksud semua ini? Apa.. apa yang terjadi? Kak Vero segera meremas kertas itu sehingga membuat tangannya jadi ternoda oleh darah. Aku menatapnya sejenak, mencoba untuk mencari tahu mengenai apa yang aku curigai. Tidak, kuharap ini hanya kecurigaan yang salah saja. “Suruh pelayan untuk membereskan ini semua, Dean. Aku akan membawa Keana keluar” Kak Vero berkata pelan sambil menggenggam tanganku. Membawa aku berjalan keluar dari kamar agar kekacauan itu bisa segera dibereskan. Oh Tuhan, apa ini semua? Aku bahkan belum bisa menyelidiki masalah yang baru aku terima, kenapa sudah datang lagi masalah yang lain? Dengan