Aku tahu jika keadaan saat ini sungguh tegang. Tapi aku bersumpah ingin segera mencolok mata Siera menggunakan jariku karena sejak tadi dia terang-terangan menatap Kakakku. Beginilah jika upik abu bertemu dengan pangeran rupawan. Karena bagaimanapun aku juga mengakui jika kedua Kakakku memiliki rupa yang menawan. Apalagi Kak Dean. “Kita harus membicarakan ini dulu bersama untuk bisa mendapatkan jalan tengahnya. Saya harap kedua pihak keluarga setuju” Kata Ibu kepala sekolah. Aku menatap ke sekeliling. Ada Revon dan juga beberapa temanku yang katanya adalah saksi mata ketika Siera membuat teror di kelas. Dan ada juga teman-teman, atau aku bisa menyebut mereka antek-antek Siera yang juga menunggu di belakang kami. Astaga, aku jadi merasa jika sekarang sedang duduk di kursi persidangan. Se