Menghunuskan Pedang

1732 Words

Aku mencoba memejamkan mataku. Mencoba untuk tetap tenang lalu terlelap dalam tidur. Aku lelah, sangat. Aku butuh istirahat agar sedikit memperbaiki keadaanku. Ini di rumah sakit, kurasa tidak akan ada yang menyakitiku sekalipun aku bisa melihat Kak Dean sedang terlelap di sofa depan televisi. Menghabiskan waktunya untuk menonton film yang bahkan sudah hafal setiap adegannya. Baik, tidak akan ada yang menggangguku malam ini. Aku akan aman meski tidak selamanya. Malam yang gelap sekalipun ruangan ini diterangi cahaya, aku masih saja bisa melihat bagaimana gelapnya langit Jakarta lewat jendela. Langit tanpa bintang karena sudah terlalu banyak ditutupi dengan polusi. Begitulah, aku rasa bintang memang ada, hanya tertutupi saja. Sebuah keyakinan konyol yang aku miliki, keluargaku menyayan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD