Bab.44 Buta

674 Words

  Merry mencibir dan menatap Siska dengan dingin, kelopak matanya sedikit terkulai.   "Nona Siska ingin mengungkit masalah ini karena ingin mempermalukan saya?"   "Bukannya aku yang malu, kalian Keluarga Prawira yang memperlakukan menantu sebagai pembantu, aku tidak tahu siapa yang mau tinggal di rumahmu?"   "Bagaimanapun juga kamu juga tidak layak! Merry, jelas-jelas baru saja kamu mau merayu Kakakku, kamu masih tidak mau mengakuinya?"   Ciuman itu terjadi pasti karena Merry sengaja merayu Kakaknya, dan dia masih tidak tahu malu untuk memintanya meminta maaf?   Siska heran mengapa Merry begitu sombong?   Berdasarkan apa Kakaknya tidak peduli dengannya sama sekali?   "Nona Siska mengira aku sengaja merayu Tuan Prawira?"   Merry tertawa kecil, dia tidak pernah mengatakan omong koson

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD