PART 9

1150 Words
                        Ketika Vanya ingin berbicara tiba-tiba Raka menarik kembali Vanya kedalam pelukannya, pelukan yang begitu erat hingga Vanya kesulitan bernapas. Vanya memutuskan untuk menunda berbicara kepada Raka tentang semua yang terjadi kepadanya belakangan ini, ia tau pasti Raka akan sakit mendengar fakta yang akan Vanya katakan jadi Vanya tidak akan mengatakan hal itu sekarang. Ia membiarkan Raka memeluknya erat, peluk yang mungkin akan menjadi peluk terakhirnya dengan Raka. Peluk yang akan ia kenang seumur hidup nya. Vanya juga ikut menangis,ia memeluk Raka erat dan seketika ia teringat dengan semua kenangan dengan Raka yang bertahun-tahun mereka jalani. Mungkin Vanya tidak akan menemukan sosok Raka pada diri orang lain,termasuk suaminya sendiri.                         “Raka. . .”             “Iya sayang?”                         “Gimana pun akhir nya kita nanti . . . baik atau engga nya , kita harus sama-sama menerima takdir ya?” Ucap Vanya pelan, suaranya terdengar begitu lirih.                         “Kita harus berakhir sama-sama . . . bagaimana pun itu aku bakalan tetap perjuangin kamu sampai kita bisa sama-sama” Mendengar ucapan Raka, vanya kembali menangis. Bagaimana mungkin mereka bisa berakhir dalam hubungan yang sama jika saat ini saja Vanya adalah istri orang.                         Tak kuat menghadapi kesedihan di hadapannya Vanya pamit pulang kepada Raka, namun kali ini pria itu tidak mengantarkannya pulang, mereka masih sama-sama kalut dengan kesedihan mereka masing-masing. Vanya menyetir mobilnya seperti orang yang sedang kesetanan , hingga beberapa kali harus me-rem mendadak karena hampir menabrak seseorang ataupun pembatas jalan, sesampainya di rumah Gavin telah menunggunya di depan pintu , dengan wajah yang terlihat sangat cemas. Melihat istrinya datang dengan air mata yang bercucuran di pipi nya , pria itu langsung berlari memeluk Vanya dan menenangkan gadis nya itu.Gavin mengelus pundak gadis itu menenangkannya hingga gadis itu cukup merasa tenang, Gavin membawa Vanya masuk ke dalam rumah lalu duduk tepat di depan lutut gadis itu, ia ingin meminta penjelasan mengapa Vanya datang dalam kacau seperti itu. Gavin melihat kesedihan yang mendalam di mata gadis itu, Vanya benar-benar terlihat sangat sedih , bayangkan saja ia tiba-tiba dihadapkan dengan masalah besar dan harus meninggalkan seseorang yang sangat ia cintai demi menyelamatkan nama baik keluarga mereka. Gavin berdiri lalu mengambilkan segelas air untuk Vanya minum,ia rela menunggu berjam-jam menemani gadis itu menangis hingga merasa tenang.                         “Udah nangis nya? Minum dulu yaa” Ucap Gavin sembari memberikan air minum untuk Vanya, sementara gadis itu hanya menangguk mengiyakan perintah Gavin mata dan hidungnya memerah karena terlalu lama menangis.                         “Sedih banget mas” Ucap Vanya lirih, matanya masih berkaca-kaca                         “Iyaa... kamu nangis aja ya saya tau kok gimana sedihnya kamu sekarang, kamu lakuin aja apapun yang bikin kamu senang” Vanya menangguk, lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa. Ia menghela napas berat lalu memejamkan matanya.                         “Kamu istirahat dulu yaa , ini udah larut banget kamu harus istirahat. Kamu jangan sampai sakit”Ucap Gavin lalu gadis itu mengangguk dan berjalan menuju kamarnya, sementara Gavin mengekor di belakang gadis itu hingga istrinya benar-benar masuk kedalam kamar. Setelah memastikan bahwa Vanya benar-benar masuk ke dalam kamar , barulah Gavin kembali ke kamarnya untuk beristirahat juga.                         Keesokan harinya Gavin bangun lebih awal untuk mandi dan menyiapkan sarapan untuk Vanya, hari ini ia akan membantu gadis itu menghilangkan kesedihannya, ia akan mengajak Vanya berkeliling kota seharian penuh hingga gadis itu benar-benar merasa tenang. Setelah menyiapkan sarapan untuk Vanya dengan hati-hati Gavin membangunkan istrinya itu dari tidurnya yang nyenyak.                         “Vanya... kamu bangun dulu saya sudah siapin sarapan buat kamu” Ucap Gavin sembari menepuk pelan lengan Vanya                         “Vanya...”                         “Iyaa udah bangun” Jawab Vanya dengan suara serak khas seseorang yang baru saja bangun dari tidurnya                         “Mandi dulu ya terus sarapan hari ini saya mau ngajak kamu jalan-jalan lagi”                         “Mau kemana mas? Kemarin kan udah” Tanya Vanya, gadis itu heran melihat suami nya telah berpakaian rapi se-pagi ini padahal hari ini adalah hari libur mereka                         “Udah yaa Vanyaa kamu mandi aja dulu, habis itu sarapan oh iya kalau dandan gak usah cantik-cantik banget”                         “Kenapa?”Tanya Vanya                         “Saya gak suka istri saya di liatin sama laki-laki lain” pipi Vanya memerah mendengar ucapan Gavin, gadis itu langsung berlari menuju kamar mandi yang terletak di sudur kamar nya, sementara Gavin menunggu Vanya di ruang keluarga sembari menonton acara pagi di televisi.                         Setengah jam kemudian gadis itu telah selesai dengan balutan dress berwarna biru langit dengan anting serta bandana yang semakin membuatnya tampak anggun. Lagi-lagi Gavin  terpesona akan kecantikan istrinya itu, ia memandangi Vanya dari atas hingga bawah mengagumi betapa cantiknya wanita yang sekarang menjadi istrinya itu.                         “Liatin nya biasa aja dong mas” Ucap Vanya sembari berusaha terlihat biasa saja padahal diri nya sangat malu saat ini.                         “Di bilangin gak usah cantik-cantik , malah dandan makin cantik, heran”                         “Ya mau gimana lagi” Vanya memandangi sebuah gelas di tangan Gavin, gelas yang berisikan kopi.                         “Belum makan mana boleh minum kopi”Ucap Vanya                         “Kata siapa?”Tanya Gavin                         “Kata istri mas Gavin” Pipi Gavin memerah mendengar ucapan Vanya, pria itu langsung meletakan gelas berisi kopi yang ia pegang lalu duduk dan menyantap sarapan yang di buat oleh diri nya sendiri bersama istri nya, Vanya.                         Setelah sarapan mereka berdua berangkat menuju salah satu tempat wisata yang terkenal dengan udara nya yang sejuk, Gavin sengaja memilih tempat tersebut agar pikiran Vanya dapat jauh lebih tenang,sebab ia tak ingin istri nya itu berlama-lama bersedih. Vanya yang tak tau mau di bawa kemana terheran-heran sebab mereka tak kunjung sampai juga.                         “Kita mau kemana sih mas? Udah se jam lebih kenapa gak sampai-sampai?”Tanya Vanya sembari menatap rindang nya pohon-pohon di pinggir jalanan yang mereka lalui                         “Kamu bakal suka tempat yang bakal kita datengin ini”Jawab Gavin tanpa menoleh sedikit pun, sebab ia terlalu fokus dengan jalanan di depannya.                         Vanya menikmati perjalanannya sembari mendengarkan sebuah lagu milik Ed Patrick yang berjudul eyes on you , sebuah lagu romantis yang sangat pas menemani nya selama di perjalanan. Dua jam telah mereka lalui bersama melewati ramai nya ibu kota, hingga sampai lah mereka di sebuah tempat wisata yang terkenal akan ice cream nya. Mata Vanya berbinar ,gadis itu benar-benar terlihat senang,bisa dilihat dari binar mata nya serta senyum nya yang terus ia tunjukan sejak melihat gerbang tempat wisata yang mereka datangi.                         “Seneng banget ya?”Tanya Gavin                         Vanya mengangguk antusias                         “Bagus deh kalau kamu senang, saya juga ikutan senang” Ucap Gavin                         “Tapi dingin mas” Ucap Vanya sambil sesekali menggosok-gosokan tangannya agar merasa hangat.Gavin melepas jaketnya lalu memasangkan Jaket tersebut ke badan Vanya, walau saja jaket tersebut terlalu kebesaran untuk istrinya itu.                         “Ayo masuk” Ucap Gavin sembari menggenggam tangan Vanya erat, menariknya agar gadis itu tidak kedinginan dan mereka berkalan beriringan memasuki gerbang. Gadis itu terlihat kaget melihat tangannya di gandeng oleh Gavin, pipi nya memerah hingga buru-buru memalingkan wajahnya. Sementara Gavin, ia sedang menenangkan jantung nya yang sudah berdetak tidak normal sejak menggenggam tangan istrinya itu.   HALO TEMAN-TEMAN HEHE AKU NEPATIN JANJI AKU KAN BUAT UPDATE 2 PART HARI INI, SEMOGA KALIAN SUKA YAA. MAAF KALAU UPDATE NYA TELAT, BESOK-BESOK BAKAL UP LEBIH SERING DAN LEBIH TEPAT WAKTU LAGI KOK. OH IYA KALAU KALIAN SUKA JANGAN LUPA TAP LOVE, SHARE, DAN FOLLOW AKUU YAA TERIMAKASIH TEMAN-TEMAN! 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD