PART 8

1190 Words
                        Mereka berdua tidak langsung pulang, melainkan mampir sebentar menuju kediaman lama Vanya untuk meminta izin sebab beberapa hari lagi mereka akan melakukan perjalanan Honeymoon. Sesampainya disana mereka berdua di sambut oleh orang tua Vanya yang kebetulan sedang berada di rumah. Mama Vanya tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya ketika melihat anak dan menantunya itu berjalan beriringan seperti tidak ada yang terjadi di antara keduanya,namun sedetik kemudian ekspresi nya berubah, senyum sumringah terpancar jelas di wajahnya,ia sangat bersyukur sebab Vanya dan juga Gavin baik-baik saja.                         Wanita paruh baya itu menghampiri anak dan menantu nya yang baru saja mendaratkan b****g mereka di sebuah sofa empuk yang terletak di ruang tamu,Vanya memandangi Gavin yang terlihat kelelahan.pria itu baik sekali mengajaknya jalan-jalan di hari libur seperti ini.                         “Kami berdua mau honeymoon ma”Ucap Gavin kepada mertuanya yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempatnya duduk sekarang,yang diberitahu langsung terejut, bagaimana tidak Gavin dan Vanya menikah tidak berdasarkan cinta namun mereka tiba-tiba mengatakan bahwa mereka akan pergi honeymoon.                         “Iyaa, bikinin cucu yang banyak ya buat mama” Ucap Mama Vanya di selingi bercanda agar anak dan menantunya tidak begitu canggung. Gavin terkekeh pelan menanggapi ucapan mertuanya itu, sementara Vanya sedang menyembunyikan pipi nya yang memerah.                         “Ini suaminya gak di kasih minum?”Sindir mama nya ketika melihat Vanya sibuk menyembunyikan setengah wajahnya dengan bantal sofa yang besar                           “Mas Gavin haus?’Tanya Vanya kepada suaminya itu                         Gavin menganggk                         “Bentar ya mas Vanya minta mba bikinin minum buat mas Gavin”                         “Kenapa gak kamu aja yang bikinin? Saya pengen tau sesekali ngerasain minuman buatan istri saya” Ucap Gavin yang sukses membat pipi Vanya merah merona,lalu gadis itu dengan cepat berlari menuju dapur untuk membuatkan suaminya segelas minuman.                         Gavin melihat-lihat sekeliling rumah tersebut, ia menyadari betapa lucu nya hidup yang sedang ia jalani saat ini, beberapa bulan yang lalu ia kesini dengan tujuan berbeda, bukan lagi Airaa yang ia cari, bukan lagi Airaa yang menjadi alasannya berkunjung namun sudah tergantikan oleh Vanya, adik Airaa yang sejak dahulu selalu kabur saat melihat Gavin dan lucunya sekarang gadis itulah yang menjadi istrinya.Tak lama kemudian Vanya datang membawa nampan berisi segelas minuman dan sepiring cemilan yang baru saja di buatkan oleh Vanya.                         “Kalau gak enak maaf ya mas” Jawab Vanya sembari meletakan nampan yang ia bawa ke hadapan suaminya itu                         “Enak atau engga kan yang penting buatan istri saya” Jawab Gavin santai, sementara Vanya teripu malu karena ucapan Gavin                         “Kalian berdua ini dari tadi romantis-romantisan mulu” Tegur Mama Vanya kepada anak dan menantunya itu, sebenarnya ia senang karena Vanya dan Gavin bisa akur walaupun mereka di nikahkan tanpa adanya dasar cinta.                         “Pengantin baru kan” Jawab Vanya, mendengar ucapan itu entah mengapa Gavin merasakan sesuatu yang aneh, entah mengapa ia senang mendengar Vanya berkata seperti itu                         Setelah mengobrol beberapa jam, mereka berdua memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah Vanya berjalan mendahului Gavin, gadis itu menata belanjaan nya kedalam lemari pendingin, setelah itu ia masuk ke dalam kamar nya sendiri. Sementara itu Gavin mengekori Vanya dari belakang lalu berhenti tepat di depan kamar Vanya, gadis itu berbalik lalu menatap Gavin dalam-dalam.                         “Kenapa mas?” Tanya Vanya                         “Kamu… udah mau istirahat ya?” Tanya Gavin canggung. Vanya mengangguk cepat.                         “Mau nonton netflix gak? Keb-”                         “Ayo mas” Vanya membalikan badannya , lalu berjalan mendahului Gavin , membuat secangkir kopi hangat lalu duduk di sofa depan televisi.                         “Kopi mulu…” Tegur Gavin karena sejak awal mereka menikah Vanya memang benar-benar menyukai kopi bahkan tak jarang Gavin melihat Vanya meminum kopi di rumah.                         “Mana belum makan lagi” Sambung pria itu             “emang kenapa?” Tanya Vanya             “Mulai sekarang jangan ngopi dulu kalau belum makan”             “Aturan dari siapa?”             “Dari suami kamu Abella Adinda Vanya”                           Vanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal untuk menghilangkan rasa canggung akibat perkataan Gavin, pria itu duduk tepat di sebelah Vanya, lalu mereka menonton film bersama hingga larut malam, sesaat setelah film selesai, Vanya tiba-tiba mendapat pesan singkat dari Raka yang mengajaknya bertemu selarut ini, di sebuah taman tempat mereka berdua biasa bertemu.                         “Mas Vanya keluar dulu ya sebentar” Ucap Vanya sembari buru-buru memasukan dompet dan juga ponselnya ke dalam tas                         “Selarut ini? Mau kemana? Sama siapa? Ada urusan apa sampai selarut ini?”Tanya Gavin sarkas                         “Raka mas” Jawab Vanya pelan, Gavin menghela napas berat. Sedetik kemudian menatap mata istri nya itu, entah kenapa rasa khawatirnya tiba-tiba menjadi berlebihan.                         “Saya antar ya?”Tanya Gavin, namun Vanya menggeleng cepat.                         “Engga usah mas Vanya bisa sendiri kok, lagian Vanya juga Cuma sebentar. Sebenarnya Gavin khawatir hanya saja ia tidak bisa berbuat banyak,pria itu lantas mengangguk lalu mengantarkan Vanya hingga gadis itu benar-benar keluar dari halaman rumah mereka.                         Sesampainya di taman Vanya menemui Raka yang sedang duduk menunggu dirinya,gadis itu duduk tepat di samping pria yang berumur 26 tahun itu.                         “Maaf ya sayang aku minta kamu datang malam-malam begini” Ucap Raka pelan, wajahnya terlihat begitu sedih , beberapa saat sejak kehadiran Vanya pria itu langsung menarik Vanya kedalam dekapannya. Raka terdiam sesaat berusaha menikmati hangatnya tubuh kekasihnya itu, sementara Vanya tidak tahu harus berbuat apa selain membalas pelukan Raka.                         “Nya . . .” Panggil Raka                         “Iya?”                         “Maaf ya kalau aku ada salah sama kamu” Ucap Pria itu dengan raut wajah sedihnya                         “kamu . . . kenapa tiba-tiba minta maaf?”Tanya Vanya sembari memegang tangan pria itu                         “Gak apa-apa gatau kenapa akhir –akhir ini aku ngerasa aku makin jauh sama kamu , makin jarang ketemu, komunikasi susah, aku kadang ngehubungin kamu berkali-kali tapi kamu gak angkat atau aku chat kamu kadang gak bales. Aku gak tau nya. . . mungkin kamu bosan ya sama aku? Atau gak kamu marah sama aku? Kamu bisa jujur kok sama aku. . . nyaa aku gak mau banget kehilangan kamu. . . aku mau nikah nyaa sama kamu . . . aku mau ngehabisin seumur hidup aku sama kamu” Ucap Raka sembari berlutut di hadapan Vanya dan menyandarkan kepalanya di lutut gadis itu”                         Vanya tertegun mendengarkan ucapan Raka, pria itu benar-benar tulus kepadanya namun Vanya tidak bisa berbuat apa-apa sebab saat ini ia adalah istri dari seseorang dan juga Vanya tidak mungkin lagi melanjutkan hubungannya dengan Raka. Vanya memalingkan wajahnya menahan air mata yang hampir tak terbendung. Hatinya hancur ketika melihat Raka menangis sambil berlutut di hadapannya, hubungannya dengan Raka yang memperjuangkannya selama bertahun-tahun harus kandas dengan cara konyol seperti ini, hidup yang terlalu konyol untuk Vanya yang tidak tahu apa-apa.                         “Kamu gak salah apa-apa... mungkin aku aja yang sibuk” Jawab Vanya agar pria yang telah bertahun-tahun menemaninya itu sedikit merasa tenang.                         “Kamu nyembunyiin sesuatu ya nyaa sama aku? Kalau ada sesuatu yang di sembunyiin , kamu bisa kasih tau aku sayang. . . baik engga nya aku pasti bakal nerima semua kok”                         Vanya terdiam selama beberapa saat , dan berpikir bahwa inilah waktu yang pas untuk memberitahu Raka tentang semua yang terjadi kepadanya.     Hai teman-teman ! maaf yaa update nya hari ini agak sedikit dari biasanya aku lagi ujian nih heheh, tapi tenang yaa aku usahain hari ini update nya 2x heheh J oh iya kalau kalian suka ceritanya jangan lupa tap love dan follow aku yaa , thank u all!      
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD