Bagian 18

1010 Words

Meylia tersenyum manis melihat rumah baru yang mereka tempati. Memang lebih kecil dari rumah sebelumnya namun Meylia yakin ini lebih baik. Selesai berkeliling, Meylia memasuki dapur dan membuat secangkir kopi dan segelas s**u untuk dirinya. Untung saja saat menuju ke sini tadi mereka sempat singgah dan berbelanja benerapa keperluan rumah. "Sayang, Mia menangis." Ucap Rian yang memasuki dapur. "Sebentar mas." ucap Meylia yang sedang mengaduk s**u miliknya. Rian memang sengaja tidak membawa pekerja, menghindari kemungkinan ada yang membocorkan tempat baru mereka. "Besok kita harus mulai cari pembantu." Ucap Rian yang sibuk menenangkan Mia. Meylia tertawa. "Baru disuruh rawat Mia, mas udah ngeluh. Gimana kalau anak kita lahir nanti." ucap Meylia membuat Rian menggeleng. "Mas nggak ngeluh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD