Merasa bosan di ruangan kerja sang ratu. Dia bangkit dari duduknya. Pikirannya tertuju pada Yinwa anaknya. Dia masih merasa aneh dengannya. Kali ini Yinwa membuat dia malu, di sebuah pertemuan yang diam-diam dia rencanakan. Dia mengira Yinwa akan membuat keputusan besar tetapi ternyata tidak. Dan malah mengacaukan semua rencananya. Sikapnya yang berubah drastis semakin membuat permaisuri khawatir. Jika dia akan goyah lagi untuk menjalankan kerajaan ini. Jika sampai dia menjadi baik. Dirinya juga yang terancam akan mempermalukan dirinya sendiri. "Tidak! Aku tidak akan tinggal diam." ucap lantang sang permaisuri. Dia mencoba menarik gaun panjang yang menutupi kedua kakinya. Menariknya sedikit ke atas. Dan, mencoba untuk melangkah perlahan keluar dari ruangan ratu. "Yang mulia ratu, anda m