bc

The King Demon

book_age16+
245
FOLLOW
1.1K
READ
dark
time-travel
tragedy
genius
evil
magical world
supernatural
kingdom building
cruel
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Bai Yu, hidup dalam keluarga kaya di pusat kota. tetapi dia mengasingkan dirinya di hutan hanya karena penyakitnya. Dan tidak mau menyusahkan orang lain. laki-laki cerdas, cerdik, dan playboy, tetapi dia mengidap penyakit kanker. dia hidup dalam dunia manusia. Dengan keadaan yang kritis. Dia tidak punya banyak pilihan lagi. Bai Yu hidup kembali sebagai Raja terkenal bernama Yinwua dengan kekuatan naga yang mengguncang empat lautan, dia adalah penguasa dunia. Dataran pun di ditaklukkan dengan kedua tangan. Dan sebuah cambuk naga miliknya. 

Bai Yu, yang tidak ingin mati sia-sia hanya karena terlalu lemah untuk berada di ruangan kecil, dengan baju biru. Dan berbagai obat-obatan yang menemaninya. Dia datang ke sebuah tempat. Dimana seorang keturunan kerajaan tinggal di pegunungan Monh. Dia mulai membuat kesepakatan dengan iblis dengan imbalan kesempatan untuk bertahan hidup di dunia lain. Tubuh baru itu masih muda, penuh vitalitas, dan penuh kehidupan. 

Bai Yu akhirnya lolos dari bau tisu antiseptik bangsal rumah sakit, dan dia tersenyum gembira. Rasa sakitnya mulai hilang. Jarum-jarum yang menancap di lengannya mulai bisa terlepas dan bebas dari derita penyakitnya. 

Segera, setelah menerima identitas baru itu, senyuman di wajah Bou Yu berangsur-angsur menghilang. Dia terkejut saat dirinya mengenakan jubah kerajaan dan mahkota, memerintah lebih dari tiga puluh enam negara bagian dan merupakan satu-satunya Kaisar di Benua Barat,. Dan Yinwua raja sesungguhnya dikabarkan telah hilang di hutan.  Di saat kembali, tubuhnya menjadi dua orang, dan bersifat bertolak belakang satu sama lain.

Di sebuah kerajaan MONHALIA. sebuah Kerajaan terbesar yang dijuluki sebagai Kerajaan iblis. Dengan nama Yinwa raja iblis sesungguhnya. Dia sangat kejam, dan dingin. Aura membunuh selalu memancar di tubuhnya. 

Yinwua, seorang kaisar yang terlahir dari anak haram seorang selir kerajaan, yang naik tahta menjadi ratu istana. Setelah raja pertama meninggal. Dan semua saudara tidak suka dengan status yang diberikan padanya. Dia mencoba membuat berbagai strategi

chap-preview
Free preview
Sisi gelap
Bayang-bayang hutan gelap di mana pohon-pohon mati berdiri di tengah angin malam seperti iblis. Suasana terasa sangat mengerikan. Hawa dingin menyambut kedatangan sebuah kereta penuh dengan tawa menakutkan. Di balik bukit yang curam nan tinggi. Beberapa gerombolan orang berkuda muali berdatangan, melayangkan sebuah cambukan keras beberapa kali. Suara tangisan kuda kelelahan terdengar menggema ke seluruh penjuru hutan. Mereka tidak peduli, dan menungganginya lebih cepat melewati perbukitan curam. Dan beberapa pohon yang rindang. Kuda-kuda yang menarik kereta sudah berkeringat dan mulutnya meneteskan air liurnya, napas mulai tersendak. Tetapi cambuk yang melambai di udara tidak memungkinkan mereka untuk berhenti dan beristirahat. Hati sudah menjelang malam. Mereka bahkan belum merasakan satu tetes air dari majikannya. Salah satu kuda terdiam. Melipat kedua kakinya ke tanah tak kuat lagi melanjutkan perjalanan. "Yang Mulia, kami tidak mungkin tiba di kerjaan Mongolia besok pagi." Orang yang mengemudikan kereta bahkan lebih lelah daripada kuda. Seorang ksatria berbaju besi, yang bisa dianggap sebagai kusir yang tak kalah lelahnya dari kuda yang ditungganginya. Seseguk minuman saja belum dia rasakan. Seorang ksatria berbaju besi itu. Saat ini sudah berkeringat dan terengah-engah karena kelelahan. Saat dia menggerakkan gerbong dan mengendarainya ke area datar, dan mendaki perbukitan curam. Dengan jalan yang tidak bisa di lewati dengan biasanya. "Yang Mulia. Kuda di depan sepertinya sudah kelelahan. Apa kita menghentikan perjalanan sejenak?" "Kasihanilah kuda-kuda kita, Yang Mulia." dia memohon kepada orang yang berada di dalam gerbong belakang keretanya. "Kuda-kuda itu perlu istirahat." lanjutnya merendah. "Tetap jalan." Sang Raja menjawab dari dalam gerbong. "Jika kalian semua berani membantah perintahku. Maka kamu juga bisa tidur selamanya.” "Sekarang tinggalkan kuda itu. Kita cepat pergi ke Mongolia." perintahnya. Perintah raja seperti perintah dewa bagi mereka. Salah sedikit, atau tidak menurut apa yang di katakan sang Raja. Maka nyawa akan jadi taruhannya. Kulit ksatria berbaju Besi, dengan pedang di belakang punggungnya. Menjadi lebih pucat. Dia tidak berani berbicara lagi, dan terus mengemudikan kudanya meskipun kelelahan mengemudi selama siang dan malam. Mereka meninggalkan beberapa kuda yang kelelahan sendiri. "Cepat jalan!" pintanya dengan nada sangat keras. Semua Terlihat pucat. Jemari tangan ksatria itu gemetar. Dan mulai melayangkan beberapa cambukan lagi pada kuda di depannya. Karena, yang duduk di gerbong tidak lain adalah raja Kerajaan Monholia. Raja dari segala Raja. Dia terkenal dengan aura iblis yang membuat semua mata yang melihatnya tertunduk takut. Seorang Raja membunuh yang paling sadis dan menakutkan. Semua penduduk desa tidak ada yang berani menatap wajahnya di saat dia lewat di depannya. Semua pasti tertunduk. Di setiap kesalahan sedikit. Nyawa mereka yang akan melayang. Pada saat ini, malam yang gelap menyelimuti alam liar, dan pegunungan tampak tidak menyenangkan seperti iblis. Tanpa diduga, Raja yang megah ini tidak membawa serta sekelompok besar pria dan kuda. Dia hanya bergegas melewati hutan belantara dengan kereta flanel hitam yang tertutup ke tempat yang disebut "Mohn". "Berhenti!" suara misterius dari balik kuda. Beberapa orang berbaju hitam. Dengan cadar penutup bibir dan hidung, yang hanya melihatkan kedua matanya. "Kalian tidak diijinkan melewati perbatasan ini." "Kamu hanya ingin pergi menemui Raja Mongolia. Maka dengan senang hati, jika anda mengijinkan kami semua untuk lewat." "Hahaha… Apa yang kamu katakan? Mau melewati perbatasan ini. Maka harus bertarung dengan kami. Karena ini hutan terlarang. Tidak ada yang bisa selamat dari hutan terlarang." Hutan terlarang, sebuah hutan yang di penuhi dengan iblis. Baik berbentuk manusia. Atau tidak terwujud. Semua orang yang tinggal di sana. Memiliki kekuatan iblis terlarang yang tidak ada tandingannya. Mereka hanya berdiam diri di hutan. Tanpa pergi ke berbaur dengan para masyarakat di kota maupun di desa seberang. Semua penghuni hutan terlarang sangat tertutup. Mereka hanya melindungi hutan. Di saat merasa ada bahaya yang mengancam desa. "Sekarang kalian pergi dari sini. Atau nyawa kalian akan jadi bahan taruhan kita." Setelah mengintimidasi para ksatria berbaju besi yang dipaksa menjadi sosok kusir pelayan Raja. Raja sendiri masih terdiam bersandar di dinding gerbong dan mengangkat tirai. "Siapa yang mencoba menghalangi perjalananku." suara keras sang Raja membuat para prajurit dan kusir gemetar, tertunduk. Cahaya bulan yang melewati celah di hutan melintas di wajahnya. Jubah merah panjang di lengkapi dengan baju besi khusus di membalut tubuhnya, yang dikenakan Raja menegaskan dingin dan putihnya wajahnya. Dia masih sangat muda. Raja sudah berusia hampir 30 tahun. Tapi dengan fitur wajah yang masih terlihat awet muda yang juga agak terlalu halus. Tapi aura menakutkan dan seram yang menyelimuti wajahnya membuatnya terlihat sangat agresif dan sangat menakutkan. Aura kegelapan mulai memusat di tubuhnya. Seraya menunjukan sebuah amarah yang mulai keluar pada dirinya. Jubah merah tertutup dengan asap tebal berwarna hitam menutupi sebagian tubuhnya. Entah dari mana datangnya asap itu. Seraya kekang dia mengeluarkan sebuah asap dari balik tubuhnya. Tepat, Di bawah sinar rembulan, mata biru pucatnya menunjukkan ketajaman yang tidak bisa diabaikan. Kedua mata biru itu semakin tajam. Aura membunuh mulai kuat pada dirinya. Tetapi, Sang Raja mencoba untuk menahan amarahnya. Dia tahu, Hutan terlarang seperti apa. Dia tidak bisa membunuh mereka. Jika sampai salah satu dari mereka mati. Maka dia akan terkena sebuah kutukan dari tujuh turunan mendatang. Hidup dalam kesengsaraan. Dia mendengar desas desus dari mulut ke mulut penduduknya. Semua masyarakat percaya akan kutukan itu. Hutan terlarang adalah ancaman bagi mereka. "Jadi ini, Raja iblis kalian?" suara tegas tanpa rasa takut terdengar seperti penghinaan bagi sang Raja. "Apa anda tidak bisa berkata sopan? Atau anda memang tidak tahu? Siapa saya sesungguhnya?" Wajar datar. "Kekuatan iblis kamu tidak seberapa dengan kekuatan iblis dari hutan terlarang. Karena kamu berbeda." salah satu ksatria itu mulai menghunuskan sebuah pedang dengan aura merah menyala dari besi panjang di gengaman tangannya. "Saya tidak ingin bertarung dengan anda. Lebih baik, ijinkan kamu segera masuk ke hutan terlarang." "Baiklah, apa yang kalian inginkan?" tanya Yinwua. Sang raja dari kerajaan Monholia. "Istirahatlah. Jangan menembus hutan terlarang di saat malam. Jika kamu ingin sampai ke kota mongolia dengan selamat." ancaman itu tidak membuat Yinwa terganggu. Wajahnya terlihat sangat tenang. Dia mengibaskan jubah merahnya ke belakang. Pedang yang semula sudah ditarik setengah pinggang olehnya. Yinwua mulai mendorongnya masuk lagi ke dalam tempatnya. Tapi dia harus bergegas ke kota kecil Mohn di bawah kaki gunung Mohn. Perbatasan dengan ara kerajaan mongolia sebelum matahari terbit hari ini. Jika tidak, pamannya, Yinwua tersenyum. Tetapi, di balik senyum itu. Dia punya rencana tersendiri. Dari pada menghadapi lawan yang bukan tandingannya. Dan akan mati sia-sia di hutan terlarang itu. Dia lebih memilih untuk menuruti semua perkataan sang pengembara di depannya. "Baiklah! Kamu akan segera mencari tempat untuk istirahat!" Tengah malam, di saat suasana terlihat sangat sepi. Hanya burung-burung gagak yang mengeluarkan suara mengerikannya. Hutan semakin gelap. Yinwua yang semula duduk menatap ke jalanan. Dia mulai bangkit lagi. Dan memakai jubah merah menutupi sekujur tubuhnya. "Lanjutnya perjalanan!" suara lantang itu terdengar begitu nyaring. Semua kusir dan beberapa prajurit terbangun takut. Tubuh mereka gemetar. Dan segera bersiap untuk melanjutkan perjalanan lagi. "Baik, Yang Mulia." Yinwua memulai perjalanan lagi menelusuri gelapnya hutan terlarang yang sangat mencengkam. Dia terus berjalan tanpa rasa takut. Ke dua mata biru itu seakan menjadi cahaya yang terus menyerangnya di dalam kegelapan. Langkah mereka terhenti, seseorang tiba-iba turun dari atas pohon dengan tangan mulai menghunuskan pedangnya. Beberapa panah mengancamnya. Yinwa mengambil cambuk naga miliknya. Membuang semua pegang dan panah milik orang tak di kenal di depannya. Prang…. Prang.. Prang… Suara perang tak terhindarkan. Beberapa prajurit sudah mati akibat panah yang melayang mengenai mereka semua. Beberapa kusir dan kuda tak bersalah ikut jadi korban. "Yinwua, kamu harus mati." Mendengar kata itu wajah Yinwua mengeluarkan aura mengerikan seakan kobaran api mulai menyelimuti wajahnya. Yinwua melayangkan sebuah cambuk tepat melilit leher musuh depannya. Lalu menjatuhkannya ke tanah, menariknya lagi. Membenturkan ke pohon. Jlepp… Suara panah menancap di punggungnya. Yinwa, menoleh. Kedua matanya mengeluarkan api kemarahan. Dia melayangkan cambuknya berkali-kali penuh marah. Tetapi, Tubuh Yinwa merasa sangat lemas. Kedua tangannya sepertinya mulia tak bisa digerakkan lagi. Aura mengerikan yang keluar dari tubuhnya mulai hilang merasuk kembali pada tubuhnya. Yinwua tergeletak. Di tanah, tak sadarkan diri. Sebelum kedua matanya tertutup. Dia melihat wajah sekilas, saat orang hitam itu mulai membuka topengnya. "Kita buang Yang Mulia ke jurang." salah satu orang di sana mulai mengangkat tubuh Yinwua. Membawanya menuju ke tepi jurang. Membuang begitu saja. Lalu meninggalkannya. "Semua sudah beres. Kita akan laporkan semua pada pangeran tertua. Kita pasti akan mendapatkan sebuah imbalan besar dari apa yang sudah kita lakukan." ……………… Dua hari yang lalu. Semua anggota kerajaan mengira jika Yinwa sudah mati. Masyarakat mulai bersorak gembira. Bahkan mereka akan mengadakan sebuah pesta besar. Jika memang raja iblis itu sudah mati. Dan para anggota keluarga tidak ada yang menyesal kematiannya. Tetapi, tidak dengan ibunya. Dia sangat menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Seharusnya dia tidak memintanya untuk pergi ke Mongolia. Kota berbahaya itu di juluki sebagai kota kematian. Banyak yang tidak pernah selamat saat melewati hutan terlarang. Mereka akan membunuhnya dengan cara sendiri. Tanpa meninggalkan bekas sama sekali. Yinwua tahu akan hal itu. Dia terlihat masih sombong. Dan terus memaksa semua prajuritnya untuk masuk ke hutan larangan. Karena hanya itu satu-satunya jalan agar bisa cepat sampai ke kota Mongolia. "Yang mulia ratu, apa anda tidak makan lagi." seorang pelayan menghampiri berdiri di sampingnya. Dengan tangan saling menggenggam dan badan tertunduk. Menghormati sang ratu kerajaan Monholia. "Saya, tidak lapar. Pergilah!" sang ratu. Terus mengiris rambut panjangnya di depan java. Wajah cantik tanpa polesan make up itu terlihat begitu sempurna. Wajah tanpa filter hang membuat sang pelayan tidak berhenti menatap sang Ratu. "Tapi, Ratu anda sudah dua hari tidak menyantap makanan. "Aku tidak nafsu makan. Lebih baik kamu pergi. Sebelum aku meluapkan amarahku." Pelayan itu tertunduk takut. Dan melangkah pergi meninggalkan ruangan dengan ukiran kayu. Dan tempat tidur yang masih terbuat dari kayu. Serta balok kecil berada di atasnya. Sebagai alas kepala untuk berbaring. Sementara di dunia manusia. Seorang laki-laki tampan sedang berbaring di sebuah ruangan berdinding putih. Beberapa jarum menancap di tangannya. Bai yu. Hanyalah seorang pemuda yang sakit parah. Dia berbaring di tempat yang pucat putih dan menyaksikan otot-ototnya secara bertahap berhenti berkembang, menghitung di dalam hatinya kapan dia akan mati. Tidak ada yang mau mati, termasuk Boi yu. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern tidak dapat menyelamatkannya, dan para dewa serta Buddha di surga mengabaikannya. Jadi Bai Yu melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Dia membuka gulungan kuno yang sebelumnya diperoleh secara tidak sengaja yang dikatakan bisa memanggil Iblis. Bai Yu, sudah memikirkannya dengan sangat matang. Hanya ini kesempatan dirinya untuk tetap masih hidup. Dan bisa terbebas dari penyakit mematikan yang dideritanya. Tertulis di saat memanggil iblis adalah di sebuah hutan terlarang. Duduk di danau sendiri. Sembari mengucapkan beberapa mantra yang sudah tertulis. Tapi, Bai Yu memang sudah punya darah keturunan dari darah iblis. Jadi dia tidak perlu melakukan itu. Iblis akan terpanggil saat dia sendiri. Iblis adalah seorang pengusaha yang berurusan dengan jiwa, terkenal karena keburukannya. Bai yu, seakan sangat rela jika dia harus menjual jiwanya dengan imbalan kesempatan untuk terlahir kembali di dunia lain.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
122.9K
bc

Time Travel Wedding

read
6.6K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
148.4K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
10.5K
bc

Romantic Ghost

read
164.3K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
7.0K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
91.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook