DAFFA |13|

426 Words

Jangan mengaku cinta jika memperjuangkannya saja kamu enggan. •||• Daffa menghela napas pelan. Ia duduk menyamping sambil tangannya tetap membalik balikan rubik itu dengan cepat. Berhenti sebentar untuk mengingat ingat rumus apa yang belum ia masukan dalam kegiatannya kali ini. "Woi Dapul!" Teriak Kakha. Daffa hanya menoleh sebentar lalu kembali pada kegiatannya. Kakha menepuk kepala Daffa ketika ia sudah berdiri di pinggir meja cowok iti. "Heh anjing! Sombong bener lo!" Sentak Kakha sambil menarik tas kecil milik Daffa. Mengeluarkan rubik berukuran 6×6 dengan warna pink, kuning, hijau, dan putih itu. "Nggak jelas lo ah pagi pagi berisik banget." ketus Daffa. "Canda mas bro! Ini gimana deh rumusnya? Gue lupa anjir!" kata kakha. Ia berusaha mengingat ingat rumus tersebut namun ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD