Ae Ri menyeret kopernya memasuki kamar Jung Hwa sambil melihat dekorasi kamar pria itu. “Kamarmu lumayan bagus, apa kau membayar mahal untuk ini?” tanya Ae Ri sambil melihat kamar Jung Hwa. Kamar apartemen Ae Ri tak begitu bagus tidak seperti Jung Hwa. “Ada harga ada kualitas, tentu saja aku membayarnya mahal,” kata Jung Hwa dengan nada sombong membuat Ae Ri memanyunkan bibirnya. Jung Hwa menghentikan langkah Ae Ri membuat kaki jenjang mulus milik gafis itu terhenti. “Langsung saja, kau ke sini ada perlu apa?” tanya Jung Hwa tanpa berbasa-basi. “Aku ingin meminjam uang untuk sewa apartemen, tenang saja aku akan menggantinya dengan kerja keras,” kata Ae Ri yang tampak malu-malu. Jung Hwa menaikkan kedua alisnya merasa bingung. “Bukannya masih banyak waktu ya? Kenapa tiba-tiba habis s