Part 3| Memories

1069 Words
“Kenalin nama om malvin, kamu bisa panggil om daddy seperti barrack” ucap malvin. Oh! C’mon! Siapa yang tak kenal Malvin Nandreas Llberty pria tampan yang akan memasuki umur 30 tahun, pria dengan sejuta pesona, pria yang masih berstatus lanjang, pria yang belum bisa movw on dari cinta pertamanya. Pemuda sekses yang sekarang menjabat sebagai CEO Liberty Company perusahaan terbesar nomor 2 didunia. Entahlah, tapi malvin masih bisa merasakan jika perusahaan nomor 1 di dunia masih ada campur tangan biancca, apalagi kalau bukan QA’s Company perusahaan raksasa yang masih menduduki nomor 1 di dunia. Amanda hanya mengangguk sebagai jawaban dengan sedikit senyum manis. “kalu gitu daddy pergi dulu” ucap malvin yang langsung di angguki oleh barrack. “Hati hati dad” ucap barrack. Malvin hanya mengangguk sambil beranjak dari tempat duduknya. “Bi!” panggil barrack dengan sedikit berteriak, setelah malvin menghilang dibalik pintu utama mansion. Orang yang dipanggil pun langsung menghampiri barrack dengan terpogoh pogoh. “Ya taun, ada bisa saya bantu?” tanya bi sari salah satu kepala maid di mansion. “Bawa dia ke kamar tamu” perintah barrack sambil menunjuk amanda dengan dagu nya. “Baik tuan” ucap bi sari. Barrack segera meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya, sedangkan amanda masih sibuk menatap kagum mansion mewah itu. “Ayo nona ikut saya” ucap bi sari. Amanda yang sedari tadi menatap kesekeliling mansion mengalihkan pandangannya menatap wanita paruh baya di dekatnya. “Kak barrack mana bu?” tanya amanda bingung saat menatap kesekeling mansion sudah tidak ada barrack. “Tuan barrack pergi ke kamar nya” jawab bi sari. “Ayo nona ikuti saya” sambung bi sari. Amanda hanya mengangguk sambil melangkahkan kakinya mengikuti langkah bi sari yang membawanya menuju lantai dua. Sesampai di depan pintu berwarna coklat tua bi sari segera membukkan pintu untuk amanda. “silahkan nona” ucap bi sari. Amanda masih terdiam di depan pintu yang sudah terbuka. Ia masih ragu untuk memasuki kamar besar dan mewah itu. Pasalnya ia tak pernah menyangka dengan apa yang ada di hadapannya, untuk apa barrack membawanya ke mansionnya? Padahal mereka hanya dua orang asing yang tidak pernah bertemu sebelum nya. “Nona silahkan masuk kekamar anda” ucap bi sari sekali lagi. Amanda yang mendengar ucapan bi sari langsung tersentak kaget kemudian menatap bi sari dengan senyum manisnya. “Bu kenapa aku di bawa ke mansion ini ya?” tanya amanda ragu. “Aduh bibi juga kurang tau non, masalahnya tuan barrack baru pertama kali bawa cewe ke sini” ucap bi sari. “Kalo gitu bibi permisi dulu ya non... untuk baju sudah tersedia di dalam kamar” pamit bi sari, Amanda mengangguk dua kali. “Makasih bu” ucap amanda. Setalah kepergian bi sari, amanda mulai melangkah memasuki kamar mewah dan luas itu, kamar bernuansa abu abu itu membuat kesan kamar lebih hangat. ~~~ Disisi Lain... Seorang pria tampan yang akan menginjak umur 30 tahun itu. Sedang berdiri di balkon kamarnya, entah apa yang ada dipikirannya. Pria itu menatap awan yang cerah lalu memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya. Setelah itu ia membuka matanya kembali, lalu menatap foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum sambil menatap kearahnya, foto itu sedari tadi ia genggam. “Apa kabar sayang? Masih sakit? Udah engga dong pastinya, iya kan? Kamu tau? Aku masih menungggu kamu loh datang loh, aku masih belum bisa melupakan kamu! Aku merasa jika kamu ada disini, aku merasa jika kamu masih hidup dan selalu menjaga aku. Kamu engga kangen sama aku? Jika aku bisa meminta sama tuhan. Aku ingin kamu kembali untuk aku, aku ingin kamu berada disamping aku. Tapi, itu semua rasanya mustahil bukan?” pria itu mengeluarkan mengeluarkan semua keluh kesahnya tak terasa air mata nya kembali keluar dari pelupuk matanya. Pria itu menarik nafasnya lalu membuangnya secara perlahan. Setelah itu ia menatap kembali foto itu, jari telunjuk nya mengelus lembut foto gadis itu. “Aku pernah benar benar menginginkanmu, aku pernah benar benar berharap kepadamu, aku pernah mati matian menangis karenamu tapi apa yang aku dapatkan? Apakah kamu akan kembali bersama ku? Bahkan kita berbeda alam. Setelah kepergian kamu, aku memutuskan untuk tidak mencari wanita lain, walaupun orang tua selalu bersaha untuk terus menjodohkan ku dengan yang lain. Aku akan tetap menentang keinginan mereka sayang hanya demi kamu. Tidak perduli jika aku di bilang anak durhaka sekali pun! Karna aku yakin jika aku kamu akan kembali, entahlah! Tapi hati kecil aku merasakan jika akan benar benar kembali kepada ku! Aku sudah jatuh sedalam dalamnya kepada kamu. Kamun ingat? Setiap kenangan yang kamu buat untuk ku tidak akan pernah hilang dalam memori ku! Merelakanmu adalah hal yang tersulit untukku. Setelah banyak kisah yang telah kita jalani, banyak waktu yang telah kita lewati, banyak kenangan indah yang kita lalui. Nyatanya, aku masih belum bisa move on dari kamu! Ca, terkadang aku berfikir apakah aku harus mengakhiri hidup ku dulu agar aku bisa melepas rindu bersama mu?” lagi dan lagi pria itu menitihkan air matanya. Tiba tiba pundaknya ada yang menepuk, pria itu segera menghapus airmatanya lalu membalikkan badannya menatap orang yang menepuk pundaknya. “sejak kapan disini?” Tanya pria itu. “Sejak lo ngomong panjang lebar sama foto itu” jawab orang itu dengan ketus sambil menunjuk foto yang di genggam oleh pria di hadapannya. “Orang mah permisi kek” ketus pria itu. “Oh ayolah, malvin yang gue kenal engga cengeng kaya gini!” ucap orang itu. Ya! Pria itu adalah malvin. Sedangkan malvin menatap orang dihadapannya dengan wajah datar. “Lo engga tau apa apa tentang gue?!” ucap malvin ketus. “Gue tau lo masih sayang kan sama dia? Tapi lo juga harus mikirin diri lo sendiri” ucap orang itu. “b*****t! Kalo lo engga tau apa apa diem aja anjing! Lebih baik lo pergi dari rumah gue!” bentak malvin. Orang itu hanya bisa terkekeh lalu pergi meninggalkan malvin tetapi baru beberapa langkah orang itu membalikan badannya menatap malvin. “Satu hal yang lo harus tau, sampai kapan pun cewe itu engga akan kembali! Mungkin dia udah bahagia sekarang! Kita hanya perlu menunggu waktunya saja!” ucap orang itu lalu benar benar pergi meninggalkan malvin yang hanya bisa mematung sambil mencerna ucapan dari orang itu. “Maksud lo apa ngomong begitu?” teiak malvin saat orang itu sudah benar benar menghilang di balik pintu. “Arrrghhhhh! Sialan!” eang malvin frustasi sambil mengacak acak rambutnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD