Mia melangkah sambil melamun. Tidak memperhatikan jalan di depannya. Tiba-tiba Mia menabrak Sean yang sedang berjalan sambil mengambil ponsel di saku jasnya. Tabrakan yang cukup kuat sehingga ponsel Sean terpental ke lantai. "Kamu jalan pakai mata tidak!? Apa matamu buta!?" Stevani yang bersama Sean memaki Mia. Mia sangat terkejut, mendengar makian Stevani. Karena selama ini Mia berpikir kalau Stevani orang yang lembut. "Apa kamu tidak ...." Ucapan Sean menggantung saat melihat yang menabrak adalah Mia. Wajah Sean merah padam, sudah siap untuk meledak. Tapi Sean menatap Mia seperti terpana. "Maafkan saya, Tuan. Maafkan saya, Nyonya. Kalau ponselnya rusak saya ...." "Tidak perlu. Ayo!" Sean melangkah lebih dulu. Stevani menyusul langkah Sean. Tubuh Mia gemetar. Apalagi kejadian itu