Bab 60. Kecemburuan Semua Orang

1527 Words

Keesokan harinya, ketika Luna turun untuk sarapan dengan Dimas, ia masih merasa takjub dengan penampilan Dimas yang sempurna. Ia terus menatap Dimas yang sedang berdiri di depan mesin kopi lalu berjalan ke arahnya. Luna tersenyum, pria itu sungguh sempurna. Persis seperti tokoh-tokoh fiksi yang ia bayangkan. Dan ia beruntung bisa memiliki pria seperti Dimas. "Aku mau coba kopi Om," kata Luna yang sebenarnya sangat jarang mengopi. Namun, karena ia sudah 20 tahun, ia merasa ingin minum lebih banyak minuman. Ia bahkan sudah sangat menyukai anggur yang kadang dibawa oleh Dimas. "Oke. Ini enak, aku bisa bikin lagi kalau kamu mau," ujar Dimas. "Nggak ah. Ini pait!" gerutu Luna yang baru saja mencicipi kopi Dimas. "Ya, ini kopi hitam, Sayang. Kamu bisa minum latte kalau mau coba-coba," ujar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD