Bab 23. Luna yang Cemburu

1580 Words

Luna menoleh pada mobil hitam yang mengikutinya dengan kecepatan sangat pelan. Ia lalu mendengar mobil itu membunyikan klakson. Luna membuang napas panjang. Rasanya ia tak ingin bertemu dengan Dimas untuk saat ini. "Nona Luna, Anda mau ke mana? Biar saya antar," ujar Reza. Ia bahkan keluar untuk menyusul langkah Luna di trotoar. "Aku ... aku cuma mau jalan-jalan," jawab Luna resah. "Tapi Anda nggak bisa pergi kayak gini. Nanti saya dimarahi tuan. Ayo masuk mobil! Saya antar pulang, nanti pasti tuan juga sudah mau pulang," kata Reza dengan nada membujuk. Luna mencebik. Ia tak ingin pulang ke rumah Dimas jika boleh jujur. Namun, ia juga tak tahu hendak ke mana. Ia lalu menatap Reza. Yah! Mungkin ia bisa bertanya sesuatu pada Reza tentang Dimas. Ia tahu Reza sangat dekat dengan Dimas. "Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD