"Om, katanya mau mandi," keluh Luna seraya mendorong d**a Dimas. Dimas tertawa kecil ketika menatap wajah Luna yang merah padam akibat ulahnya. Ia mengangguk pelan. "Ya, kita harus mandi. Tapi ...." Luna mencebik. Bahkan setelah bersama Dimas selama berhari-hari, ia masih sering dibuat kaget dengan aksi Dimas yang tiba-tiba. Namun, ia menyukainya. Setiap kejutan Dimas rasanya terasa menyenangkan. Luna merasakan tangan Dimas membelai wajahnya dengan lembut. Kedua mata Dimas terpaku pada matanya dan itu membuat Luna semakin berdebar. Ia benar-benar menyukai mata Dimas yang sangat indah. "Om, jadi kita mau tatap-tatapan terus apa mandi nih?" tanya Luna seraya memiringkan kepalanya. "Iya, mandi. Tapi, aku rasanya nggak bosen liat wajah cantik kamu. Kamu nggak tahu gimana paniknya aku pas