Hari peringatan

1115 Words

Selesai belanja bahan-bahan masak, Zia kembali ke rumah Tuannya. Memasak makanan yang menurutnya cocok untuk orang yang sedang berduka, kemudian kembali ke sekolah untuk menjemput Qeela. "Apa itu, Bunda?" tanya Qeela saat Zia menenteng sesuatu di tangannya. "Ha?" Zia menutup bibir Qeela cepat, sebelum yang lain dengar. Lagipula sejak kapan bocah ini memanggilnya bunda? Aish ada-ada saja. "Qeela mau ikut ke ayah?" Mengalihkan perhatian. "Mau, mau!" Qeela meloncat-loncat senang. "Yasudah, ayo kita ke kantornya. Sekalian kakak mau antar ini untuk ayahmu." "Bunda mau kasih kado ke ayah?" lagi dan lagi kata bunda membuat Zia cengengesan karena di tatap julid oleh para ibu-ibu. "Ngga sayang, bukan. Kakak cuman mau ngasih makan sia-" "Cari perhatian kok bawa gituan," cibir ibu-ibu yang sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD