When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah berpisah dengan Raja, Dandy, Rendy dan Dian, Cicio berjalan sendirian menuju tempat parkir yang di sana sudah menunggu ajudannya. "Sudah selesai urusannya, Pak?" tanya ajudan. "Kamu masih saja terlalu formal denganku, Sob. Hanya ada kamu dan aku di sini, tidak perlu terlalu hormat seperti itu padaku," kata Cicio yang berlaku sangat akrab pada ajudannya. Ajudannya pun hanya tertawa dan lalu membukakan pintu depan sebelah pengemudi untuk Cicio. "Silakan masuk, Cio, sobat karibku." kata si Ajudan. Cicio pun menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil. "David-David, kamu ini," kata Cicio dan lalu memukul pelan lengan David, ajudannya sekaligus sahabat karibnya itu. Setelah keduanya menggunakan sabuk keselamatan, barulah mobil dinas berwarna hitam itu melaju meninggalkan area pa