When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pintu lift terbuka di lantai dasar Monas. Keadaan saat itu benar-benar sangat sepi karena ikon sekaligus objek wisata Kota Jakarta itu sedang tidak dibuka untuk umum. Hanya ada seorang pria tua yang bertugas membersihkan area di lantai tersebut. Pria tua itu memberikan senyum pada Raja dan rekan-rekannya dan lalu dibalas Raja dengan senyuman pula. Pria kaya raya itu memang sangat disegani, tetapi tetap bersikap ramah pada semuanya. Setelah berjalan selama beberapa menit, akhirnya mereka berlima tiba di Ruang Kemerdekaan. Di ruangan yang berbentuk amphitheater ini tersimpan empat buah simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Di antaranya ada naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia (B