When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Jam dinding besar berdesain klasik yang berada di ruang keluarga, di kediaman Keluarga Azkara, kini telah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, tapi seluruh anggota Keluarga Azkara minus Raja, Bintang dan Semesta masih berkumpul di sana dengan ekspresi wajah yang terlihat khawatir. Langit sedang berjalan bolak-balik dengan ponselnya yang ia tempelkan di telinganya. Wajahnya terlihat sangat khawatir bercampur marah saat ini. "Apa tersambung?" tanya Ratu pada Langit. "Tidak," jawab Langit sambil menggeleng. "Haduh, bagaimana bisa sih anak itu belum pulang dan bahkan tidak ada kabar sampai sekarang?" Ratu benar-benar sangat khawatir sekarang. "Papa dan Bintang pun tidak dapat dihubungi. Benar-benar menyebalkan." Langit meremas ponselnya kuat-kuat. Ada apa sebenarnya? Apa yang terjad