When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Halo?" sapa orang di seberang sana. "Halo, Kak Bumi, aku sudah bersama dengan Semesta sekarang," kata Bintang. "Benarkah?!! Kalau begitu a--" Panggilan Bumi disabotase oleh Langit. Pria yang tampak emosi itu langsung meraih ponsel Bumi dan lalu meminta Bintang untuk me-load speaker panggilan mereka. Dengan senang hati Bintang pun melakukannya. "Hei, Pendek! Kamu akan mendapatkan hukuman dariku sesampainya di rumah nanti!" Sambungan telepon pun terputus setelahnya. Wajah Semesta yang duduk di kursi penumpang di sebelah Bintang kini terlihat pucat. Ia tidak tahu apa yang akan kakaknya itu lakukan padanya nanti, tapi yang jelas ia pasti akan diomeli habis-habisan. Bintang yang sedang mengemudi merasa kasihan melihat Semesta yang sedang ketakutan karena ucapan Langit tadi. Walaupun sebe