Pagi harinya Diyah terbangun dengan keadaan paling suntuk buatnya. Gadis kecil itu sudah rapi memakai seragam sekolah taman kanak-kanak motif polos kombinasi kotak-kotak yang di padukan dengan jilbab tosca. "Ini hari pertama kamu sekolah, kenapa terlihat tidak bersemangat?" tanya Danish pelan, sembari menyuapkan sesendok nasi kuning bumbu ke dalam mulutnya. "Boneka beruangku mana, Pa? Papa kan yang ambil?" "Sayang ayo makan dulu." Nafisah menyajikan sepiring menu yang sama seperti Danish pada Diyah. Bedanya untuk Diyah, Nafisah tidak memberi nya sambal. "Aku nggak mau makan. Aku mau boneka ku." "Sayang-" "Please, Maaaa.. " Tatapan Diyah kali ini benar-benar membuatnya tidak tega. Sampai akhirnya Danish berdeham. "Sebutkan ciri-ciri om asing yang sudah memberi kan boneka itu pa