BAB 20

1173 Words

Elisa Kusumah Aku mendengus kesal untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak, Rifai dengan tidak tahu dirinya selalu menyuruh-nyuruhku dengan seenak pantatnya. Pertama, dia minta disuapi karena alasan dia kesulitan karena tangan satunya di gips, yang kedua dia minta dibelikan roti kesukaannya yang jarangnya tidaklah dekat, yang ketiga dia minta di garukan punggungnya, lalu menyuruh naikan AC, turunkan AC, ambilkan air. Kenapa tidak sekalian menyuruhku memakaikan popok.  Oke yang itu masih bisa diterima, yang membuatku kesal itu dia minta aku mencukur bulu di rahangnya, lalu meminta untuk didongengkan. Hey!! Permintaan macam apa itu. Aku disini karena bunda Kenanga memintaku untuk menemaninya, bulan untuk dijadikan budaknya. Kalau bukan bunda yang menyuruhku, aku lebih baik pergi pulang untu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD