"Mau yang lebih?" *** Mata mereka saling terpaku, Rifai menunggu jawaban Elisa, Elisa menunggu apa yang akan dilakukan Rifai. Seperti itu, hingga Rifai menganggap jika ia harus menghentikannya. Namun Elisa menarik lengan Rifai untuk tidak pergi jauh darinya. Rifai menatap kembali wajah Elisa yang juga diliputi gairah yang sama. Dengan hati-hati, Rifai kembali menautkan bibirnya kepada bibir Elisa, dan di sambut oleh sang empunya. Tidak ada kata, hanya tindakan menjawab dari pertanyaan Rifai. Rifai menaruh tangan kanannya di gundukan padat milik Elisa dan mulai mengelus pelat di kulit lembut milik Elisa. Elisa menatup matanya menikmati sentuhan dari tangan kekar milik sahabatnya. Sesekali Elisa menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan desahan saat tangan Rifai mengenai n***