Matteo menunjukkan dua makam baru yang ada di sudut timur area itu. Dua makam itu terletak di tepi, dan sangat teduh. Pohon yang menjadi pagar pembatas makam, berjajar di dekatnya. Karena rasa bersalah, Matteo membuat makam Alice dan Bernard, dengan memakai batu marmer putih yang paling mahal. Sampai-sampai begitu mencolok diantara yang lain. Makam lain yang ada di sekitar, terlihat suram. Ivy duduk di samping makam itu, lalu mengelus batu halus yang bertuliskan nama kakek dan neneknya. Ivy merasa aneh. Dia tidak lagi ingin menangis saat perjalanan ke sini tadi, tapi saat membaca nama itu, matanya kembali basah. Ivy datang ke sini, karena hanya mereka berdua tempat terakhir yang bisa ia di datangi. Semenjak ayah dan ibunya berpisah, mereka lebih peduli pada kehidupannya sendiri. Ivy t