Jiwa yang Nyaman

1262 Words

"Dokter jiwa? Ada dokter jiwa yang memeriksaku?" Ellie semakin kaget. Raven mengangguk. "Dia hanya bisa memberi perkiraan, karena tidak melakukan konsultasi apapun padamu. Dia membuat diagnosa dari cerita yang aku sampaikan. Dia sendiri juga mengakui jika diagnosanya mungkin tidak akan seratus persen benar. Tapi sekarang aku yakin dia benar." "Kenapa?" "Aku akan menjelaskan dari awal, agar kau tidak bingung." Ellie mengangguk. "Dia menyebut kau sedang mengalami bentuk lain dari depresi dan trauma. Aku menolak dengan tegas saat itu, karena kau sama sekali tidak memiliki tanda depresi maupun trauma." "Aku tidak depresi!" Ellie tidak menyangkal kehidupannya tidak mulus seperti jalan toll, namun dia tidak merasa mengalami depresi. Raven mengangkat tangan, meminta Ellie bersabar, tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD