Ivy menggerakkan jari di atas layar ponsel. Dan membaca satu demi satu artikel soal dirinya. Dia tak percaya jika masih saja ada orang yang tertarik untuk membuat artikel tentang dirinya. "Apa mereka tidak punya orang lain yang bisa ditulis menjadi bahan gosip?" keluh Ivy dalam hati. "Vy?" Suara serak memanggil dari deretan lorong tanaman anggur di sebelahnya. "Si, Nonna.." (Ya, Nenek) Ivy segera mengantongi ponsel itu. Neneknya, Alice Bianco, tidak terlalu menyukai peralatan modern seperti ponsel. Dia selalu menatap tajam, kali melihat Ivy menatap benda itu selama berjam-jam. Apalagi jika dia sampai ketahuan memeriksa ponsel di tengah padang anggur seperti ini. Bisa-bisa, Alice akan mengomel. Hari memang masih sangat pagi, tapi mereka sudah sibuk memulai aktivitas menanam anggur.