Ellie mendecapkan bibir, karena mulutnya terasa begitu kering. "Ehhmm.." Ellie berdehem, untuk menghasilkan ludah, mengurangi rasa kering itu. "Haze? Kau bangun?" Ellie duduk dengan serta merta, sampai kepalanya terasa berputar. Dia lalu mencari arah sumber suara itu, dan melihat pria yang berbulan-bulan ini telah membuat kehidupannya porak-poranda. Dia sempurna seperti biasanya. Tampan, tegap berdiri, berpakaian rapi kemeja hitam dengan celana panjang biru, matanya tertutup kacamata hitam yang jelas sangat mahal. Ellie melihat jas yang mungkin tadi dipakainya tergeletak di sofa. Ellie menutup wajahnya dengan tangan, menenangkan debaran jantung menggila, dan aliran darah, yang mendadak laju menghangatkan seluruh tubuhnya. Sekali lagi, Ellie kagum betapa kehadiran Raven, yang hanya b