Baik-Baik Saja

1112 Words

"Haze... Aku mohon berhenti menangis... Kau.." Raven menghentikan kalimatnya, mencoba mencari kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Ellie, tapi tidak punya sebutan selain mengenaskan. Tanpa punya banyak pilihan, Raven akhirnya duduk, mengatur posisi, agar Ellie lebih nyaman. Butuh sekitar lima menit sebelum Ellie akhirnya puas menangis. "Aku akan membuka plester yang ada di mulutmu, agar kau bisa bernafas dengan sedikit lebih lega. Juga yang ada di tanganmu. Tapi untuk mata, aku tidak bisa. Plaster itu melekat kuat pada rambut dan matamu. Aku tidak yakin bisa melepasnya tanpa melukai. Terutama mata," kata Raven dengan sangat lembut, setelah tangisan Ellie berkurang. Ellie merasakan rabaan tangan Raven, pada matanya. Dia menghapus air mata Ellie, yang merembes melalui sela-sela di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD