Tri Vanessa Asmawarman sadar bahwa dirinya mengambil kesimpulan terlalu cepat. Beberapa saat lalu, perempuan itu menyimpulkan bahwa seorang Pratamada Asmawarman mengunjungi pabrik benar-benar untuk urusan bisnis. Bukan untuk dirinya. Dan Karin berbohong soal Mada yang ingin menemuinya. Dia sadar akan hal itu setelah sang kakak melakukan tindakan yang menimbulkan kericuhan lain di pabrik. Vanessa mengembuskan napas kasar-kasar. Sambil mengikuti rombongan Mada menuju sebuah ruangan, dia berpikir, akan sampai kapan dirinya menimbulkan kegaduhan seperti ini? Kenapa pula kakaknya itu membiuat keributan di saat yang bersamaan dengan perintah supaya Vanessa menjalani kehidupan di pabrik ini dengan damai? Tanpa ada satu pun yang tahu bahwa dirinya adalah adik dari pemilik baru perusahaan ini.