Karin, Mada, dan Vanessa menatap Dirga secara bersamaan, dengan tatapan memicing. Meneliti laki-laki itu, seolah bertanya apakah dia serius dengan sanggahannya barusan. Vanessa dan Karin terkejut mendengar Dirga begitu lantang menolak rencana Mada untuk mengangkat Vanessa sebagai direktur lebih cepat. Di benak mereka, berbagai pemikiran negatif mulai bermunculan. Terutama di kepala seorang Tri Vanessa Asmawarman.
Akan tetapi, bagi Mada, reaksi Dirga justru menjadi hiburan tersendiri. Jalan sang sahabat untuk mendapatkan kembali hati adiknya tentu akan semakin terjal. Jujur saja, Mada yakin bahwa reaksi barusan akan menimbulkan banyak tanya dan rasa curiga dalam diri Vanessa. Dia sangat mengenal adik perempuannya itu. Tiada celah bagi hal-hal baik untuk mampir ke kepalanya jika sudah mene
