Sherly langsung melompat menjauh begitu berhasil menyetabilkan posisi kakinya. Dia berdehem, kemudian berkata, "Karena sudah selesai minum Profesor bisa langsung pulang. Pintunya masih terbuka." Meskipun dikatakan dengan nada yang biasa, tapi ekspresi Seto langsung berubah begitu mendengarnya. "Gadis ini ... Bagaimana dia bisa begitu tidak tahu terima kasih! Aku sudah membawakan barang belanjaannya, bukan hanya disodorkan air putih kosong, tapi masih diusir pulang?!" Namun tentu saja Seto masih ingin menjaga harga dirinya. Dia menegakkan tubuhnya, berbalik, lalu berjalan keluar. Ketika sudah berada di ambang pintu sejenak Seto berhenti sambil memperhatikan Sherly yang masih bergeming di tempatnya. "Dasar gadis bar-bar! Setidaknya kamu harus berterima kasih karena sudah membawakan bar