Enam mahasiswa koas sudah berbaris di sebuah ruangan. Seto berdiri di depan mereka, melipat tangannya sambil memperhatikan satu persatu wajah enam calon dokter yang berada di bawah tanggung jawabnya. Ketika pandangannya tertuju pada Sherly, dia melihat kartu tanda pengenal di saku jas putih gadis itu. Sekilas memang seperti asli. Namun jika diperhatikan oleh orang yang teliti seperti Seto, perbedaan antara yang asli dengan yang palsu sangat jelas. Terlebih Seto tahu hanya ada satu tanda pengenal untuk setiap mahasiswa koas dan milik Sherly ada di tangannya. "Terlalu cepat sepuluh tahun untuk mengelabui ku dengan cara seperti itu." Seto menghembuskan nafas menurunkan tangannya yang terlipat di depan d**a. Dia berjalan ke mejanya, lalu berkata, "Yang tidak membawa kartu tanda pengena