17. Pria Paling Buruk

1005 Words

Untuk kedua kalinya Sherly mengangkat wajahnya menatap Seto yang berdiri di sebelahnya. Senyuman pria itu seperti menyimpan satu rencana lain yang tidak baik untuknya. Namun Sherly mencoba mengabaikannya. Pandangannya kembali fokus pada pasien di atas meja operasi. "Waktu dimulai dari sekarang!" Segera setelah kalimat itu keluar dari mulut Seto, Sherly langsung mengoleskan pelumas pada area bisul yang akan dioperasinya. Kemudian mengambil suntikan anestesi untuk membius area tersebut sebelum membuat sayatan kecil dengan pisau bedahnya. Tangannya yang lentik bergerak sangat dinamis dan stabil. Sayatan itu pun tampak sangat sempurna seolah ukuran bisul yang lebih besar bukan masalah baginya. "Serbet." Sherly bergumam sambil meletakkan pisau bedahnya lalu mengambil serbet untuk meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD