Evi dan Faiz tengah berada di ruang tengah menonton tayangan berita di televisi. Kini keduanya sudah terbiasa berdekatan, melakukan kegiatan bersama. Perasaan Evi tetap sama, semakin kagum dan cinta, ia semakin mengenal sosok Faiz Faisal. Sementara orang yang dikaguminya masih terlihat biasa-biasa saja meski Faiz lebih akrab dan dekat denganbya, namun pemuda itu sepertinya tak merasakan getaran yang istimewa. Ia hanya menganggap Evi sebagai teman semata. Tak lebih dan tak kurang. "Lusa, Mama sama Papa pulang ke Jakarta." Faiz memberitahukan tentang rencana kepulangan kedua orang tuanya. "Benarkah?" Evi melonjak girang. Ia sudah menantikan saat ini sebab ia ingin mudik ke Bandung. Ia tak akan merasa khawatir jika harus meninggalkan Faiz karena ada yang menjaganya. "Iya." Faiz mengangg