Asep baru saja menerima panggilan dari ayahnya yang mengabarkan jika usaha konveksi dan butik mereka sedang mengalami kemunduran. Semua berawal dari penarikan dana investasi dari Kenanga. Usaha yang dirintis oleh orang tua Evi itu terancam bangkrut. Entah bagaimana nasib para karyawan. Pemuda itu tak langsung memberikan kabar kepada adiknya. Ia harus membahasnya terlebih dulu dengan orang yuanga dan mencari solusi yang tepat untuk permasalahan yang sedang dihadapi. Sejauh ini dirinya pun ikut andil melakukan promosi besar-besaran melalui berbagai akun media sosial miliknya. Namun semua tak menolong karena utang perusahaan cukup besar. Asep pun memutuskan untuk menemui kedua orang tuanya. Tanpa pikir panjang lagi ia meraih kunci mobilnya dan bergegas segera berangkat. "Assalamualaikum.