Citra membuka matanya, melihat suaminya sudah tak ada lagi di kamar. Selimut yang dijadikan alas juga sudah hilang, pun dengan bantal sudah tersusun rapi di sampingnya. Dia mengucek mata, tangannya mengambil ponsel untuk melihat jam. Tepat jam 9 pagi, dia baru bisa bangun, seperti hari-hari sebelumnya. “Zayn.” “Iya, Mbak.” Pintu terbuka, Zayn muncul dengan nampan berisi sepotong roti dengan selai strawberry dan segelas s**u. “Sudah bangun?” tanyanya meletakkan nampan di atas nakas. “Mau ke kamar mandi. Gendong!” Dengan manja dia mengulurkan tangan. Segera Zayn membopongnya ke kamar mandi. “Dah sampai di sini aja. Lo boleh keluar.” Zayn manut. Usai mendudukkan Citra di atas kloset, dia keluar dan menutup pintu. “Zayn, gue mau mandi. Ambilin baju sama underwear gue di lemari!” ter