Chapter 24

1250 Words

Semalaman Emily tak bisa tidur, matanya tak mau di pejamkan, setiap kali ia memejamkan mata pasti bayangan Max dan tubuh atletis lelaki itu terus membayanginya, untuk mengisi waktu malamnya yang tak bisa di gunakan untuk istirahat, Emily memutuskan untuk menulis naskahnya hingga pagi. Meski tak bisa tidur, ada hal positif yang bisa Emily lakukan, yaitu pikirannya yang memiliki ide untuk kelanjutan n****+ roman yang ia garap. Saat langit sudah cerah, tanpa pagi benar-benar datang, Emily menguap tapi ia sadar kalau hari ini harus pergi kerja di kaffe. Aroma masakan menguar bebas di sepenjuru apartemen, Emily memejamkan matanya menghirup aroma wangi masakan Max yang ia hirup. “Aku merasa sedang memiliki seorang suami yang sangat berkompeten dalam hal memasak.” gumam Emily, tapi lagi-lagi i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD