Chapter 23

1171 Words

Emily yang panik menangkup wajah Max, mengarahkan wajah yang seolah beku itu ke arahnya, karena kulit tubuh Max terbuat dari bahan yang menyerupai kulit manusia, Emily tak segan saja menepuk wajah Max beberapa kali sampai Max merespon dengan memegang tangan Emily. “I’m okay.” ucap Max, Emily menghembuskan nafas lega. “Ada apa denganmu? Kau baru saja membuatku panik, kau diam dan tak bergerak sama sekali seperti patung.” Emily sampai berkeringat dingin. Tangan Max balik menyetuh wajah Emily sampai perempuan itu mendongak menatap Max. “Kau menghawatirkanku?” tanya nya. “Dan kau masih bertanya hal itu?” sambar Emily ketus, Max mengukir senyumnya, tak sadar Emily terpesona oleh senyum Max yang begitu langka ini. “Aku senang kau berkata demikian.”ucap Max, lantas Emily memalingkan wajah, u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD