Chapter 22

1419 Words

Emily mengambil pekerjaan setengah hari, selama ia melayani para pembeli di kaffe tempat ia bekerja, terlihat Max duduk di pojok ruangan dekat jendela, lelaki itu memperhatikan Emily seolah memastikan perempuan itu baik-baik saja. Lengan Emily di siku pelan oleh rekan kerjanya. “Dia kekasihmu?” tanya nya. Emily menggeleng sembari tersenyum. “Tapi sejak kedatangannya di kaffe ini, dia tak mengalihkan tatapannya darimu, aku rasa dia menyukaimu.” lagi, rekan kerja Emily menambahkan kalimatnya yang membuat Emily juga berpikir demikian. Tersisa dua minggu lagi Max tinggal di rumahnya, selama tiga puluh hari sebelum waktu itu selesai, Emily sudah mengenal Max cukup baik, selain itu Max juga pandai memasak. Selama enam belas hari yang ia lewati bersama Max, apa mungkin ada sebuah rasa yang Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD