When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Sial! Siapa yang memberimu izin untuk pergi?!” Kaili memekik geram sementara itu Yang Zi dan Shen Shen mulai merasa memiliki harapan. Dong Hengli melesat secepat yang ia bisa. Kaili bukanlah tandingannya, ia akan benar-benar menjadi menu makan pagi Kaili jika tak bergerak dengan cepat. Whusssss!!!! Buuggg!!! Praaang!!! Tak butuh waktu lama, Kaili berhasil melemparkan tendangan kuat ke tubuh Dong Hengli dan membuat pria itu terjatuh ke sebuah atap rumah keluarga bangsawan Kelas Tiga. Beruntung, rumah tersebut tengah ditinggal mati oleh pemiliknya sebab saat itu Dong Hengli tengah terjatuh di wilayah desa Musi. “Gawat, ilmunya bahkan meningkat sangat pesat saat ini! Berapa ratus manusia yang telah ia lahap untuk menjadi sekuat ini?!” gerutu Dong Hengli sembari bangkit dari reruntuhan.