When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Ssssssttt… Bocah, aku akan ikut denganmu!” desis Rao Guohoa seraya menarik pakaian Zhou Fu yang hendak melesat pergi setelah Rao Guohoa menjelaskan peta lokasi istana Sang Kaisar. “Aku bisa berangkat sendiri! Lagi pula, kita adalah musuh sebelum ini! Aku tak bisa percaya sepenuhnya dengan Bibi!” balas Zhou Fu seraya menyingkirkan tangan Rao Guohoa dari pakaiannya. “Ehm… Sebetulnya aku ingin ikut untuk mencari tahu keberadaan Tuan Muda Feng Yaoshan. Dia hilang bertepatan juga dengan ditangkapnya Nona Shen Yang. Orang tuanya curiga jika pemuda itu pasti tengah mencoba menyelamatkan kekasihnya! Ajak aku bersamamu, Bocah! Aku janji akan memberi bantuan semampuku! Ssssssttt…” pinta Rao Guohoa pada Zhou Fu. “Feng Yaoshan? Pemuda itu ingin menyelamatkan Shen Shen? Ah, seharusnya dia sadar bat