When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Senior Xu, bisakah kita beristirahat sebentar? Saya tak menyangka jika menghantam udara dengan kecepatan seperti ini rasanya akan sedikit menyakitkan!” gumam Patriark Yuan Kai menggunakan bahasa batin ketika ia merasa kecepatan Xu Xiaofei telah melebihi ambang ketahanan fisiknya. Terbang bersama Senior Xu Xiaofei setidaknya membuat Patriark Yuan Kai memahami apa yang dirasakan Sun Wen dan Shang Yi, dua pemuda dari desa Malam yang bersamanya dari Maundo. “Ah, sepertinya orang-orang menilaimu terlalu tinggi! Aku bahkan masih dalam tahap pemanasan, anak kecil!” gerutu Xu Xiaofei menanggapi keluhan Pendekar Harimau Utara. Tapi sejujurnya ia sedikit berbohong tentang suatu hal, dengan kecepatan seperti itu, pendekar dengan tenaga dalam aura kelabu bisa saja langsung kehilangan kesadaran seket