When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kabar kematian Mao Mingzao dan Jenderal Fu Lian belum didengar oleh Sang Kaisar. Karena itulah Kaisar masih berada di kediamannya di dekat Lembah Jingjao untuk melakukan rutinitasnya. Lembah Jingjao adalah lembah yang sempat diucapkan oleh Kaili kepada Shen Shen dan Yang Zi, sebagai sebuah tempat yang selalu dipenuhi dengan jeritan putus asa. Lembah Jingjao berada tak begitu jauh dari Teluk Yin Mimi, merupakan sebuah tempat luas yang berisi puluhan entah ratusan petak sel tahanan dengan perempuan-perempuan muda di dalamnya. Perempuan-perempuan muda itu dipasok oleh jajaran partai penting yang berkuasa di Caihong. Sebagai timbal balik, pemerintah memberi harta dan jabatan kepada siapa saja yang bersedia bekerja sama menyumbang pasokan gadis-gadis muda ke Lembang Jingjao. “Paduka Raja, ham