When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kapal Louchuan melaju lebih cepat, tepat ketika moncong kapal mulai memasuki perairan Leng Hai. Fang Enlai, tangan kanan dari Jenderal Fu Lian telah memberi peringatan kepada seluruh awak kapal jika mereka akan segera memasuki perairan dengan hawa dingin yang ekstrim, sehingga melaju dengan kecepatan maksimal akan menjadi pilihan yang terbaik untuk menghindari awak kapal mengalami serangan sakit akibat hawa dingin. “Tuan Fang, jika kita melaju dengan kecepatan penuh, kita akan kesulitan membelokkan haluan ketika ada gunung es di depan jalur kapal!” pekik awak kapal kepada Fang Enlai yang masih bersikeras untuk menambah laju kecepatan kapal. “Benar, Tuan Fang. Apa lagi dengan kabut setebal ini, bukankah lebih baik kita berhati-hati?” Bukan apa-apa, kapal ini tak akan karam hanya karena me