When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mendengar Pengakuan mengejutkan dari Xu Xiaofei, Patriark Yuan Kai tertegun kaget sebab ia tak pernah menduga jika pria sepuh yang aneh itu ternyata menyimpan kenangan yang cukup mengerikan di kepalanya. “U-ulangi lagi, si-siapa dirimu? Kakek Tua?” tanya Jenderal Fu Lian masih dengan langkah mundur perlahan. “Xu Xiaofei, Jenderal Fu! Xu Xiaofei hendak mengambil kembali bagian-bagian tubuh istrinya yang ada di tubuhmu!” tukas Xu Xiaofei tegas. “Ha ha ha! Apakah aku harus pura-pura mundur dan ketakutan lagi untuk membuatmu semakin senang, Tua Bangka? Ha ha ha kusudahi dulu sandiwaraku! Kau tahu, seharusnya kau melihat dan mendengar jeritan istrimu kala itu! Dengan begitu, setiap detik dalam hidup, kepalamu akan selalu ditemani dengan lolongan istrimu yang memilukan!” kelakar Jenderal Fu L